… Memuliakan diri sendiri …

Karena Kita Memang Mulia

… Duuuuh aku resah melihat sebagian kaumku di lecehkan, di jadikan obyek seks, di jadikan obyek untuk bisnis periklanan, dan semua selalu saja menonjolkan sisi sensualitas nya bukan brain and behaviour yang mereka miliki. Bukan ga ada tapi jumlahnya sangat sedikit …

… Duuuuh aku juga ga bisa ngomong kalo kemudian keresahanku ini dibalikin lagi dengan ucapan, “kan mereka mau diperlakukan begitu.” uuuuuuuuhh…

… Duuuuh, sekalipun sebel aku emang ga menyangkalnya. Sebagian kaumku emang bangga banget dengan tubuh indahnya, juga paras cantiknya. Dan ga mahal untuk dibagikan kepada penikmat penikmatnya. Ups … kasar banget kayanya aku menjudge. Tapi di puncak kekesalanku memang itu yang terpikir. Murah betul harga dari sebuah kecantikan. Yang dengan enteng dan tanpa beban juga tanpa rasa malu di umbar begitu saja. Ga percaya ? Liat deh di Mall, Plaza atau tempat – tempat umum lainnya. Mereka yang merasa tubuhnya indah peDe banget make baju yang minim banget bahan. Anehnya dunia seperti sudah terbalik, trend busana laki – laki kian tertutup, sementara untuk perempuan semakin terbuka. Pusing kan ….

Padahal aku yakin agama apapun selalu menekankan kesopanan dalam berpakaian juga pandai menghargai dirinya sendiri. Kalo ama diri sendiri aja kita ga bisa menghargai gimana kita berharap orang lain yang melakukannya untuk kita ?

Padahal pakaian juga menunjukan siapa kita. Dengan pakaian yang sopan perempuan akan lebih di hargai dan di hormati. Laki – lakipun segan untuk mengganggu. Tapi dengan pakaian yang terbuka kita memberi peluang pada orang lain untuk melakukan banyak hal, pelecehan misalnya. Kita juga jadi jalan dosa bagi orang lain… Salahnya di liat ! Ga di liat juga ga apa apa Qo.. gitu kadang kita mengelak. Padahal aku yakin banget mereka yang menggunakan pakaian seronok punya maksud mempertontonkannya pada yang lain. bohong kalo bilang enggak…

Buat yang Muslim, benernya mereka diwajibkan menutup aurat dengan jilbab. Tapi ga tau deh … Ilmu yang belum cukup atau keengganan untuk menekan hawa nafsu yang membuat sebagian dari mereka belum juga berjilbab. Dengan segala macam dalih mereka bilang jIlbab ga wajib, lebih wajib menjilbabi hati … Heran, sejak kapan hati jadi aurat dan perlu di jilbabi ? hehehehe …

Udah deh … Kita yang namanya Perempuan itu di ciptakan Allah dengan segala kemuliaannya. Kenapa ga mulai menyadari bahwa tubuh yang indah dan wajah yang cantik bukan untuk konsumsi publik. Jangan mau jadi barang dagangan karena kita bukan dagangan, jangan mau jadi tontonan mata – mata nanar karena kita terlalu mulia untuk di perlakukan demikian, jangan pertontonkan tubuhmu biarkan suamimu saja yang menikmatinya nanti. Saat kita masih muda, gejolak jiwa memang masih terasa indah, sepertinya kita mau semua mata memandang pada kita, ini loh aku, cantik, muda dan sexy. Tapi ingat saudaraku, kita takkan selamanya muda. Sudah menjadi kodrat kalo yang namanya wanita akan menjadi IBU, bisa jadi anak – anak kita nanti akan malu melihat ibunya berpakaian seksi. Menjadi pusat perhatian karena keseksian, duuuuh enggak banget deh kayanya.

Kemuliaan yang ALLAH beri jangan di kotori dengan hawa nafsu yang menyesatkan. Dalam salah satu hadits perempuan – perempuan yang tak mampu menjaga dirinya menjadi wakil syetan yang menyesatkan. Ada benarnya kalau melihat kenyataan yang ada sekarang. Banyak perempuan – perempuan yang tak lagi malu mempertontonkan auratnya, menggoyangkan tubuhnya, dan menjual suaranya dengan genit demi menarik perhatian lawan jenis, dan dengan bangga menyandang predikat SEKSI, bangga di beri label yang sebenarnya justru merendahkan itu.

Ga salah kalau angka pelecehan seksual meningkat, angka pemerkosaan juga meningkat. Semua karena salah kita sendiri, bukankah sebuah kejahatan tidak sekedar datang karena niat pelakunya namun terkadang juga kesempatan yang diberikan oleh si korban sendiri.

Jadi mulai sekarang MULIA kan diri karena kita memang MULIA. Kalo bukan kita yang memuliakan diri ini siapa lagi ?