… tulisan bagus dari Forum Lingkar Pena …

(Pendidikan) Peran Ayah dalam Mendidik Akhlak Anak

Posted by: “sismanto” siril_wafa@yahoo.co.id siril_wafa

Anak-anak yang tumbuh dengan kehadiran sang ayah dibandingkan dengan
anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran sang ayah, tentulah berbeda.
Disadari atau tidak ada peran-peran sang ayah yang tidak dapat
digantikan oleh pihak lain. Tentu yang dimaksud kehadiran sang ayah
disini adalah kehadiran ayah secara fisik dan emosional. Bukan sembarang
ayah tetapi ayah yang mampu berinteraksi secara emosional, memahami dan
mengenal emosi anak-anaknya, mampu mendorong serta mendukung secara
moril.

Banyak hasil riset dan pendapat para ahli psikologi yang menyatakan
bahwa keterlibatan seorang ayah dalam mengasuh anaknya adalah penting.
Peran ayah yang tidak dapat digantikan oleh sang ibu ini, dapat
membentuk kecerdasan emosional anak dalam kehidupan sosialnya, bergaul
dengan teman-teman dan kesuksesan di sekolah. Kehadiran ayah dapat
mengoptimalkan potensi yang ada pada diri anak.

Pengaruh sosok ayah ini juga dikatakan memiliki kekuatan yang tetap.
Bukan hanya ketika anak itu sudah menginjak remaja, semasa kecil masa
balita, interaksi ayah dan anak ini akan semakin menguatkan. Pada banyak
kasus dimana ayahnya hadir dan merawat ketika mereka balita, anak tumbuh
dewasa menjadi sosok pribadi yang lebih simpatik, empati, hangat dan
cenderung memiliki hubungan sosial yang baik dan rasa percaya diri yang
tinggi.

John Gottman dalam bukunya “Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki
Kecerdasan Emosional”, mengungkapkan bahwa para ayah lazimnya
berinteraksi dengan anaknya berbeda dengan cara sang ibu berinteraksi.
Ibu umumnya berinteraksi dengan lebih tenang, stabil dan lembut. Bermain
dengan lembut atau membacakan sebuah buku cerita dengan tenang. Ibu akan
lebih cenderung memainkan mainan yang sudah lazim seperti cilukba, tepuk
tepuk, membaca buku, mengerakkan mainan atau puzzle. Dengan ayah, anak
akan bermain lompat lompat, memanjat, kuda-kudaan atau pesawat terbang
dengan mengangkat tubuh anak, permainan-permainan yang melibatkan emosi
tinggi dan menggairahkan.

Ayah akan menjadi “pelatih emosi” yang berbeda dengan ibu, dengan dua
pelatih emosi yang berbeda inilah diharapkan hasil didikan ibu dan ayah
akan mencapai keseimbangan dalam pribadi seorang anak. Orang tua
memegang peranan yang amat dominan dalam perkembangan anaknya,
sebagaimana sabda Rasul SAW, walaupun tidak menafikkan banyak sekali
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak. Kedua orang tua memiliki
“warna” untuk mewarnai dunia anak-anaknya.

“Setiap anak dilahirkan dalm keadaan fitrah. Kedua orang tuanya lah yang
menjadikannya nasrani, yahudi atau majusi.” (HR. Bukhari)

Ayah dan ibu, memiliki peran masing-masing yang saling mendukung dan
membantu. Bila salah satu fungsi rusak, anak akan kehilangan identitas.
Ayah menjadi panutan yang sangat dibutuhkan bagi anak dan umumnya
sentuhan kasih ayah lebih berkesan mendalam di hati anak-anak. Ada
istilah ayah hero anak-anak karena peran yang unik dan istimewa dimana
ayah menjadi pujaan hati oleh gadis kecilnya dan menganggap seorang ibu
adalah saingan. Disana ia akan belajar mengenai figur laki-laki yang
akan memberikan sudut pandang laki-laki, gadis kecil ini akan tumbuh
menjadi sadar dengan identitas kewanitaannya. Selama ibu dan ayah bisa
menjelaskan secara proporsional pada masa ini, gadis kecil anda akan
mulai belajar mengenal figur sosok laki-laki secara baik (Majalah Ayah
Bunda).

Ayah juga merupakan panutan yang berbeda dengan ibu. Ketegasan yang
berbeda dengan ketegasan seorang ibu, penyayangnya yang berbeda dengan
penyayangnya ibu dan masih banyak lagi, sorot mata kecil anak-anak kita
mengamati sosok ayah yang tentunya berbeda dengan ibu. Simaklah
perkataan Sayyid Qutb, yang mempunyai ayah sebagai panutannya: “Semasa
kecilku, ayah tanamkan ketaqwaan kepada Allah dan rasa takut akan hari
akhirat. Engkau tak pernah memarahiku, namun kehidupan sehari-harimu
telah menjadi teladanku, bagaimana prilaku orang yang ingat akan hari
akhir”.

Menyadari pentingnya peran ayah tersebut, sangat disayangkan sekali bila
masih banyak ayah-ayah yang “bertebangan” diluar yang melewati masa-masa
pertumbuhan anaknya, yang tidak berinteraksi dalam merawat dan membentuk
ikatan dengan anak-anaknya. Anak-anak dapat berbuat buruk dan kejahatan
pada ayah jika pendidikan serta berbegai urusan mereka diabaikan. Untuk
mempermudah pemahaman, sekilas saya berikan tamsil tugas para ayah
misalnya:
1. Pengasuhan anak-anak
2. Persamaan
3. Kehangatan cinta kasih
4. Menghindari pemakaian bahasa kotor
5. Mengawasi perilaku anak-anak
6. Pendisiplinan
7. Menjauhkan anak dari berbagai aktivitas seksual
8. Menjauhkan anak-anak dari makanan yang haram

Masih banyak contoh yang belum saya sebutkan peran ayah dalam
keberlansungan dalam pendidikan anaknya. Semoga, tulisan singkat ini
dapat membantu para Bapak dalam mendidik anak-anaknya. Amin…

Sangatta, 20 Mei 2008
Sismanto
http://mkpd. wordpress. com

  • My Archives

  • Categories …

  • Tulisan Terakhir

  • Fave Category

  • My Journey

    Mei 2008
    S S R K J S M
     1234
    567891011
    12131415161718
    19202122232425
    262728293031  
  • Rindu ini … UntukMu …

    " Ya ALLAH, perbaikilah agamaku yang merupakan pegangan utama bagiku. dan perbaikilah duniaku yang merupakan bekal hidupku... perbaiki juga akhirat tempat kembaliku nanti, Jadikanlah hidup yang ku lalui sebagai tambahan kebaikan yang dapat kuraih, dan jadikanlah kematianku sebagai tempat istirahatku dari segala kejahatan dan keburukan diriku Amiiin
  • Blog Stats

    • 185.688 hits
  • Hadiah Terindah ….

    Allah memberikan Hadiah yg sangat indah untuk kita itu dalam kemasan yg rumit.. dari situ Allah menguji kesabaran dan melihat bagaimana cara kita membuka hadiah terindah yg terbungkus oleh kemasan yg rumit itu.. sampai kita berhasil dan hingga akhirnya kita berteriak kegirangan krn berhasil mendapatkan hadiah yg indah tiada taranya itu..